Halaman

5 Jan 2013

2013 Indonesian Romance Reading Challenge

Ikutan!

Yup. Seperti biasa, setiap tahun ada saja challenge yang saya ikuti. Terserah nanti hasilnya bagaimana, pokoknya ikut saja dulu. Dulu sih pernah ikut #365shots yang akhirnya melahirkan blog posterous saya, dimana setiap hari kita harus take a shot tentang apa saja dan menggunakan alat apa saja (boleh camera phone atau pocket camera atau SLR). Tapi tak lama, akhirnya saya bosan dan terhentilah kegiatan itu. 

Lalu, pernah juga ikut project kecil-kecil G30HM. Di project ini setiap hari kita ditantang untuk menulis sesuatu, biasanya ada temanya. Sebenarnya relatif mudah karena tulisannya boleh posting di microsite (baca: twitter) atau blog, tetapi saya memang banyak alasan, tentu saja tidak pernah selesai sesuai dengan target. ^_^

Nah, sudah sejak beberapa minggu yang lalu sebenarnya saya membaca tentang 2013 Indonesian Romance Reading Challenge yang digagas Mbak Yuska Vonita. Tetapi, karena masih ragu-ragu antara mau ikut atau tidak, jadilah baru hari ini saya memantapkan diri. Doakan kali ini saya bisa menyelesaikan tantangannya :p

Ini challenge apa sih?

Singkatnya, selama satu tahun mulai 1 Januari - 31 December 2013 kita diminta membaca novel bergenre roman karya penulis Indonesia dan ditulis dalam Bahasa Indonesia dari penerbit apa pun. Setelah selesai membaca, kita diminta untuk menulis review (atau opini atau pendapat) mengenai buku tersebut di blog atau Goodreads atau hanya me-reply posting di blog Mbak Yuska

Supaya lebih seru, challenge ini ada level-levelnya juga, yaitu :

Fling: membaca 1-3 buku 
First Date: membaca 4-7 buku 
Going Steady: membaca 8-11 buku 
Engaged: membaca 12-14 buku 
Married: membaca 15-100 buku

Untuk pertama, saya pilih First Date saja dulu :)

Jadi, mari kita sama-sama berdoa dan berusaha semoga saya bisa konsisten menjalankan challenge ini. Yuk!

Catatan Film Indonesia 2012

Jujur, saya tidak terlalu banyak menonton film Indonesia. Bukannya tidak mau mendukung perfilman nasional, tetapi film yang (menurut saya) layak tonton, itu hanya sedikit jumlahnya. Dalam posting ini saya mencoba mencatatkan beberapa film tidak ingin saya lupakan begitu saja. Saya hanya akan memberikan komentar pendek (versi saya), jadi silakan saja kalau ingin berpendapat berbeda. Sekedar informasi, kalau perlu membaca sinopsis masing-masing film bisa coba intip di filmindonesia.or.id

"I have watched it.."


Perahu Kertas bagian 1 dan 2

Saya sudah menjadi pembaca setia karya-karya Dewi Lestari sejak dia menerbitkan 'Supernova: Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh (KPBJ)' pertama kali. Jadi, saya pun sudah membaca novel Perahu Kertas terlebih dahulu sebelum menonton filmnya. Buat saya, Perahu Kertas sebagai film dan sebagai novel memiliki karakternya sendiri. Saya bisa menikmati keduanya. Meskipun awalnya saya memiliki imajinasi sendiri saat membaca novelnya, tetap tidak mengurangi kepuasan saya menikmati filmnya. Mungkin karena alur cerita film yang hampir persis sama dengan bukunya.

Film Perahu Kertas ini unik. Terdiri dari dua bagian, tetapi bukan sebagai sekuel, melainkan ceritanya yang memang panjang dan rasanya tidak mungkin kalau harus dipadatkan. Waktu rilis antara bagian pertama dan kedua pun hanya terpaut beberapa bulan saja.

Kisah Kugy dan Keenan, menurut saya, sebetulnya sudah biasa, tetapi penyampaian khas Dee yang dibalut dengan kiasan yang sarat makna memang menarik. Buktinya, entah sudah berapa orang yang mengaku sebagai 'Agen Neptunus' ^_^

Hello Goodbye

Tidak semua film bergenre roman harus disajikan dengan adegan romantis yang berlebihan. Hello Goodbye adalah salah satu film bergenre roman yang (menurut saya) disajikan dengan tone datar. Flat. Kisah roman yang dituturkan dengan cara dewasa karena jauh dari kesan menye-menye. Saya langsung jatuh cinta dengan pasangan Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan. Semoga mereka bisa mengeksplorasi kemampuan berakting dengan lebih baik lagi, plus tetap awet sebagai real couple.

Buat sebagian orang yang sedang terkena Korean wave, mungkin bisa coba menonton film ini. Walaupun produksi film nasional, tetapi latar tempatnya ada di Busan, Korea Selatan. Jadi, ada nuansa kota yang agak berbeda dengan kota di Indonesia. Walau terkesan lebih 'dingin'.

Habibie dan Ainun

Film ini diadaptasi dari kisah nyata Pak Habibie. Justru karena diadaptasi dari kisah nyata dan menceritakan orang yang pernah disegani hampir seluruh orang Indonesia, saya jadi lebih mudah bersimpati. Terharu. Menonton film ini memberikan banyak pelajaran kepada saya. Seorang Habibie muda yang luar biasa jenius dan pantang menyerah mewujudkan cita-citanya. Seorang Ainun yang cerdas dan selalu mendukung pasangannya. Nilai-nilai kejujuran yang tak tergoyahkan, yang jujur sangat sulit diterapkan di masa kini.

Akting Reza Rahadian sebagai tokoh Habibie cukup mencuri perhatian. Fisiknya memang berbeda jauh dengan Pak Habibie, tetapi gesture-nya ditampilkan dengan sangat rinci. Salute! Chemistry dengan BCL pun terjalin baik. Selama ini saya selalu mengidentikkan akting BCL dengan aktingnya pada drama FTV yang average. Tetapi, di film ini rasanya semuanya pas.

5cm

Ini mungkin menjadi film nasional terakhir yang saya tonton di 2012. Bercerita tentang indahnya persahabatan. Berusaha mewujudkan mimpi, cita-cita dan cinta, apa pun halangannya. Penuh rahasia hati. Bahwa apa yang tampak nyata terlihat dari luar, bisa jadi berbeda dengan isi hati.

Untuk latar, film 5cm juaranya. Mata penonton dimanjakan dengan keindahan pemandangan alam Indonesia. Buat orang-orang yang memang suka jalan-jalan, selesai menonton pasti akan langsung rindu melakukan perjalanan, termasuk saya. So, what is your next destination? ^_^
 
"I will watch it.."


The Raid

Film yang disutradarai Joko Anwar ini pertama kali dirilis justru bukan di Indonesia (CMIIW). Tapi begitu diputar di bioskop Indonesia, tanggapannya luar biasa. Katanya action scenes di film ini amat sangat bagus dan banyak menuai pujian dari dunia internasional. Saya sendiri memang sengaja melewatkan menonton di bioskop karena saya penakut, tidak kuat kalau harus melihat darah berceceran.

Test Pack: You Are My Baby 

Satu lagi film yang diadaptasi dari novel. Ya, Test Pack diadaptasi dari novel lama karya Ninit Yunita yang tahun 2012 lalu dirilis ulang dengan cover baru. Sebetulnya saya penasaran dengan akting Acha Septriasa yang dipasangkan dengan Reze Rahadian (oh yes, mungkin ini memang tahunnya untuk aktor ini). Sayang, ketika film ini diputar di bioskop, saya sedang sibuk sehingga terlewatkan. Bocoran dari beberapa penonton, film yang bercerita mengenai problematika rumah tangga ini termasuk layak tonton. I'll definitely watch it when they release the DVD.

Last but not least, semoga film Indonesia bisa lebih sukses dan beragam di tahun 2013 ini.