Halaman

22 Jun 2012

when you down

Kata orang-orang, bermimpilah setinggi langit. Walaupun sekarang hanya mimpi, bukan berarti tidak tergapai, karena ketika mimpi itu tertanam di otak pastilah kita akan berusaha keras mencapainya.

Masih kata orang-orang juga, bersikaplah yang optimis. Sudah seharusnya kita optimis dalam melakukan sesuatu. Sikap optimis itulah yang menjadi dasar kepercayaan diri seberapa keras kita mau berjuang mencapai mimpi.

"Kamu pasti bisa!" adalah kata lain yang sering dilontarkan untuk membangkitkan semangat. Saya masih bisa menyebutkan segudang kalimat positif lain yang biasa diucapkan para motivator. 

Tapi, semua kata-kata dan keyakinan itu nyatanya menguap ketika kegagalan benar-benar terjadi.

"Jangan takut, gagal adalah sukses yang tertunda."
"Walaupun belum berhasil, tapi kamu puas karena sudah berusaha semampu kamu."
"Walaupun belum sukses, kita sudah belajar dan selalu ada hikmah lain yang bisa diambil."
 
Ah ya, saya sampai bosan mengulang dan membaca semua kata-kata positif. Nyatanya gagal mencapai sesuatu itu membuat saya kecewa dan sedih. Walaupun saya hanya diam, berusaha menyerap rasa sendiri dan memperlihatkan wajah baik-baik saja. Kalau ada yang bilang, saya gagal tapi saya tidak merasa sedih atau kecewa karena sudah berusaha, itu pasti bohong. Usaha penghiburan yang sebenarnya nihil belaka.

Saya tidak mau menjadi pembohong bagi diri sendiri. Saya memilih mengakui bahwa gagal itu memang mengecewakan. Saya memilih merasakan sakitnya. Bukan untuk terus-menerus ditangisi, tetapi direlakan. Saya memang bersedih untuk 3 hari. Berusaha mengontrol emosi, sampai saya menjadi lebih tenang dan kuat dengan sendirinya. Lalu, mulai berjalan lagi dengan kekuatan sendiri.

*sekedar curhatan penghiburan :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar