Halaman

25 Mei 2010

putaran uang

Sejujurnya, saya tidak ahli menulis sesuatu yang serius :p Jadi, jangan tertawa, apalagi menertawakan dengan lebih keras, kalau apa yang saya tulis salah (haha..i don't care anyway :D).

Di usia saya yang sudah mulai menua dan alhamdulillah masih punya sedikit penghasilan untuk disisihkan, akhirnya memaksa saya untuk berpikir lebih keras bagaimana caranya mengembangbiakkan uang saya yang hanya segitu-gitunya :D Kesibukan sebagai orang kantoran, jelas juga membatasi gerak saya karena pikiran otomatis terpecah-pecah. Masih bisa mengikuti berita sampai insyaAllah bisa meluangkan waktu untuk datang ke "KopDarnya Financial Planner Aidil Akbar Madjid info dari @AidilAkbar & http://aidilakbar.com" saja sudah membuat saya harus banyak bersyukur :p

Investasi apa saja yang sudah saya punya? Kita mulai dari hard asset ya secara saya (alhamdulillah) sudah menikah, jadi saya sudah punya rumah dan mobil. Walaupun saya membelinya bermodalkan sedikit tabungan plus pinjaman amat sangat lunak dari orang tua, setidaknya saya bersyukur bahwa saya tidak harus pusing memikirkan bunga KPR yang kian hari terasa kian mencekik. Lanjut..saya punya sedikit deposito, tabungan dengan jumlah dana 6x biaya hidup kami (saya & suami) setiap bulan (hemm..saya lupa ini atas saran siapa harus menyiapkan dana likuid sebanyak itu, tapi yahh..usulnya ternyata masih saya dengarkan :p), beberapa penyertaan saham blue chip yang nilainya tidak seberapa dan perhiasan emas. Hihi..ternyata saya memang belum punya reksadana, makanya saya tertarik ingin belajar lebih banyak.

Apa sih reksadana? Hasil belajar saya dahulu (terakhir saya selesai belajar formal tahun 2006, jadi wajar dong ya kalau sudah lupa :p), reksadana itu adalah sebuah bentuk investasi yang dilakukan secara kolektif (dari masyarakat pemodal) untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Harusnya ini bentuk investasi yang paling pas buat saya karena tidak terlalu punya waktu (haha..alasan lagi kalau sok sibuk :p), tapi apa daya mencari informasi perusahaan mana yang profesional dan reksadana apa yang paling pas juga belum sempat. Teorinya yang paling disuarakan oleh dosen saya waktu itu adalah high risk, high return. Jadi, reksadana itu sendiri terbagi menjadi beberapa jenis dengan tingkat risiko yang berbeda-beda juga. Beberapa yang saya tahu itu ada RD Pasar Uang, RD Pendapatan Tetap, RD Saham dan RD Campuran. Yang paling tinggi risikonya, saya yakin RD Saham karena fluktuasi sangat tinggi, walaupun saya juga hampir yakin returnya juga pasti lebih tinggi dibanding yang lainnya. Jadi, saya harus menyiapkan mental bahwa kalau berani main saham berarti itu dana yang akan ditidurkan dalam jangka waktu lama (target saya sih 10 tahun), dan jangan pernah dihitung di awal :D

Eh, tapi saya jadi bingung, lalu apa bedanya RD Saham dengan saya membeli penyertaan saham blue chip langsung ya? *hihi..ini PR aja deh buat Mas Akbar, semoga besok bisa terjawab*

Intinya, saya perlu penyegaran lebih mendalam mengenai reksadana. Mulai dari jenis-jenisnya, cara menyesuaikan dengan tujuan saya sampai mengenali profil risikonya :)

regards,
@motskee


--
Sent from Gmail web powered by my notebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar