"Arrgh..!!" Aku hanya mampu berteriak kesal dengan suara tertahan di kubikelku. Emosiku memang belum tersalurkan sepenuhnya, tetapi setengahnya pun lumayanlah. Aku mendengus lagi. Bingung harus mulai menyelesaikan masalahku darimana.
Tidak lama teleponku berdering. Kata sekretarismu, kamu memanggilku. Duh, apalagi yang akan kauocehkan padaku. Apakah dibantai berbagai pertanyaan selama 2,5 jam oleh orang-orang Regional Hongkong masih belum cukup? Kepalaku sudah mulai pening membayangkannya.
Tapi aku jalan juga menuju ruanganmu. Dengan langkah gontai. Mempersiapkan mental akan kemungkinan terburuk. Pasrah. Posisi kepala proyek memang membuatku harus bertanggung jawab terhadap segala hasil yang muncul, sukses maupun gagal.
"Duh, Tuhan, tolong aku, beri aku kekuatan." Aku nyaris tertawa ketika sadar ternyata aku masih ingat berdoa dalam hati. Ironis. Disaat tak berdaya baru aku ingat Tuhan, padahal biasanya juga jarang sholat.
Kuketuk pelan pintumu. Rupanya kamu sedang asyik bekerja di depan laptopmu. Kamu hanya melirikku sekilas sambil mengisyaratkan untuk duduk di depanmu. Aku menunggu. Kaku.
Tak lama kamu tersenyum sambil mengucapkan terima kasih atas semua kerja kerasku di proyek yang menguras tenaga itu. Kamu bilang kamu tahu sejak awal kalau itu adalah impossible project, tapi tetap kamu paksakan. Walau masih ada masalah disana-sini, tetapi kamu bilang hasilnya secara keseluruhan sangat baik.
Tiba-tiba kamu berdiri. Memutari meja. Menyentakku bangun dari kursi. Memeluk pinggangku. Mengecup pipiku sambil berbisik, "I so adore you, Lana."
Aku masih membisu. Terpaku. Beku. Itu adalah ciuman pertama dari seseorang yang selalu kupanggil bos.
Note:
Niat saya awalnya ingin sekali ikut #15harimenulisdiblog yang digagas @hurufkecil dan @elnaa_ di twitter. Apa daya kesibukan membuat saya tak sempat (dan malas :p). I'm late but I decided to write it anyway. Just for fun :)
#1 #ciumanpertama #15harimenulisdiblog
sent from @motskee BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar