Halaman

4 Okt 2011

tanpa kamu

8.00 WIB
Biasanya kita berdua sudah ribut saling mempengaruhi menu sarapan. Aku selalu memaksamu makan bubur ayam. "Tak perlu usaha banyak untuk mengunyah," ujarku selalu setiap kali kamu bertanya alasannya. Sementara kamu akan memaksaku mengobrol santai sambil menikmati kopi dan donat di kafe di lobby gedung kantor kita. Kamu bilang bisa sambil 'cuci mata' melihat wanita-wanita cantik, frontliner salah satu bank swasta ternama itu. Aku mencibir. Kamu tertawa terbahak.

11.50 WIB
Biasanya kamu sudah mulai ribut menanyakan tempat tujuan makan siang kita. Aku akan spontan menunjuk warteg di basement 2. Sementara kamu, seperti biasa juga, akan menolak dengan alasan tempatnya kurang 'bergengsi'. Kamu akan selalu menuju restoran di mall sebelah gedung kantor kita. "Dasar gak bisa diajak susah!" makiku, sementara kamu akan tertawa tak acuh.

17.30 WIB
Kalau kamu tidak lembur, biasanya kamu sudah bertandang ke kubikelku. Merecokiku. Mempengaruhiku untuk segera menyelesaikan pekerjaan dan pulang. "Kelamaan di kantor tidak baik untuk kesehatan jiwa," katamu. Lalu, aku akan membalasmu habis-habisan, karena aku tahu pasti, kamu pun seorang pekerja keras. Aku juga tahu, itu hanya usahamu untuk mengajakku makan malam bersama. Dan menujulah kita ke tempat makan malam favorit kita. Roti Bakar Eddy.

22.00 WIB
Biasanya kamu mengantarkanku pulang. "Sudah kemalaman, gak baik kalau pulang sendiri," katamu setiap kali aku berusaha menolak. Sampai suatu malam, kamu menggenggam tanganku dan berbisik, "Aku cinta kamu, Lana." Aku menertawakan leluconmu sampai sakit perut.

---------
Pagi ini adalah hari kesepuluh tanpamu. Entah demi apa, kamu memutuskan mengikuti training di San Francisco. Pergi tanpa sepatah kata pun.

Aku disini. Kehilanganmu. Mungkinkah ini cinta?

#5 #hilang #15harimenulisdiblog
sent from @motskee BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar