Semesta itu memberikan banyak pilihan untuk dijalani. Ada kalanya kita bisa memutuskan akan melakukan yang mana dengan cepat dan pasti. Tanpa ragu. Tetapi, ada kalanya kita merasa bingung ketika dihadapkan pada pilihan. Tidak tahu harus memilih yang mana karena merasa takut salah. Takut kalau hasilnya tidak sesuai dengan keinginan.
Risiko. Kita kadang lupa bahwa pada setiap pilihan selalu ada risiko. Risiko dengan kadar probabilitas yang beragam. Bisa jadi kita memilih jalan yang sesuai dan paling cepat mewujudkan keinginan. Hingga yang terbentuk adalah rasa puas. Tetapi, apakah itu berarti, pilihan lainnya salah? Belum tentu. Bisa jadi pilihan lainnya justru memberikan hasil yang melampaui keinginan. Kita tidak tahu karena kita tidak memilihnya dan tidak menjalaninya.
Lalu, kalau kita merasa tidak puas, apakah itu artinya pilihan kita salah? Menurut saya, pilihan dan apa pun keputusan kita pada awalnya tidak pernah salah. Ini hanya masalah persepsi. Ketika hasilnya mulai terlihat dan kita merasa tidak puas, itu artinya kita mempersepsikan hasilnya jauh dari apa yang kita inginkan. Bukan berarti keinginan kita tidak bisa terwujud. Bisa, tetapi ternyata memerlukan waktu lebih lama. Bisa, tetapi ternyata memerlukan resources lebih banyak. Dan segudang alasan lain yang akhirnya membuat kita menarik napas panjang.
Persis seperti yang saya alami sekarang. Pada dasarnya saya bukan risk taker. Itu sebabnya saya perlu waktu lama untuk berpikir sebelum akhirnya memutuskan. Inginnya hasilnya bisa memuaskan. Tetapi, siapa yang menyangka bahwa beberapa bulan kemudian setelah menjalani, hasilnya ternyata tidak memuaskan. Saya merasa salah.
Tetapi, saya tidak mau menyesal. Selama saya menjalani, saya belajar mengenal diri saya lebih baik lagi. Saya tetap menjalani hasil keputusan awal saya dengan segala daya yang saya miliki. Saya masih belum mau berhenti mencapai mimpi saya sambil terus berpikir positif.
Sampai akhirnya kesempatan lain datang. Ya, sekali lagi saya diberi kesempatan untuk memilih. Dan sekali lagi, saya ingin mencoba menjadi risk taker. Tentu dengan pengenalan diri yang lebih baik dan proses berpikir yang lebih matang, saya juga menjadi lebih kuat.
Jadi, izinkan saya sekali lagi memilih. Doakan saya semoga kali ini pilihan saya memberikan hasil yang memuaskan.
Semoga. Bismillah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar