Halaman

12 Jun 2015

[IRRC 2015] Book Review: Jodoh Untuk Naina

Pic Source: Wattpad
Judul: Jodoh Untuk Naina (novel)
Penulis: Nima Mumtaz
Penerbit: Elex Media Komputindo
Label: Le Mariage
Tahun terbit: 2015
Tebal: 252 halaman

Rating: 4 dari 5 (sistem sesuai Goodreads)

Cuplikan Bab 1
Kepalaku tertunduk. Tak berani menatap Abah. Tidak juga berani memotong perkataan beliau walaupun ingin. Hatiku tergetar dengan kebimbangan. Apa yang harus kulakukan?
"Jadi, bagaimana pendapatmu, Naina?" Suara Abah yang dalam dan berat mengalihkan perhatianku sejenak. Akhirnya Abah menanyakan pendapatku juga setelah beberapa lama. Meski begitu, tetap saja aku bingung, bagaimana aku harus menjawab?

Opini Saya

Begitulah kira-kira beberapa kalimat pembuka pada novel Jodoh Untuk Naina yang ditulis oleh Nima Mumtaz. Sesuai dengan judul dan blurb yang tertera pada sampul belakang, buku ini memang menceritakan kisah Naina dan Rizal yang dipersatukan melalui perjodohan. Buku ini menceritakan perjalanan hubungan mereka mulai dari pertemuan, perjodohan, menikah, perkenalan sampai ujian kepercayaan terhadap pasangan.

Tokoh utama dari novel ini adalah Naina Humairah dan Rizal Ayyashi, tetapi muncul juga tokoh-tokoh pendukung lain yang memiliki peran penting untuk memperkaya plot cerita. Ada Abah yang bijaksana, Kak Muthi -kakak pertama Naina- yang selalu jadi tempat curhat dan Bang Salman -kakak kedua Naina- yang suka bercanda tetapi selalu menjadi pelindung nomor satu. Kalau saya harus memilih karakter favorit, saya pilih Bang Salman. Alasannya, karakternya mirip dengan saya yang suka menggoda dan terkesan tidak serius, tapi jangan coba mengusik hal-hal yang dianggap penting karena bisa menjadi overprotektif.

Cerita dalam novel ini mengalir hingga tanpa terasa sukses membuat saya lupa beraktivitas yang lain demi menyelesaikan membaca sampai akhir. Rahasia mengenai masa lalu Rizal selalu membuat saya bertanya-tanya di setiap bab, apa sih yang sebenarnya terjadi di masa lalu. Dan bagaimana akhirnya Naina berhasil mengetahui rahasia itu?

Salah satu adegan favorit saya ada di Bab 12 (Kabut Bernama Kesedihan) dimana Naina mulai berselisih dengan Rizal dan berkeras minta dipulangkan ke rumah Abah. Saya suka prinsip yang dipegang teguh Rizal dan Naina saat itu dimana tidak ada seorang pun dari mereka yang menceritakan apa yang menjadi sumber perselisihan kepada keluarga atau pihak lain. Mereka memilih menenangkan diri daripada bercerita saat dilanda emosi.

Saya pertama kali membaca cuplikan cerita ini dari Wattpad dan menganggap tema perjodohan sebenarnya bukanlah tema baru, tetapi saya agak kaget karena novel ini berbalut nuansa Islami yang kental. Bahkan untuk saya yang seorang muslim tetap saja banyak pelajaran baru yang saya dapat. Nuansanya jadi agak berbeda dengan dua novel Nima Mumtaz sebelumnya yaitu Cinta Masa Lalu dan Akulah Arjuna, yang berbalut kehidupan modern di perkotaan.

Terakhir, saya akan merekomendasikan buku ini kepada siapa saja, baik yang belum menikah atau sudah menikah, yang ingin membaca kisah perjodohan dengan nuansa Islami tanpa kesan menggurui. Novel ini tidak akan membuatmu tertawa terbahak-bahak atau menangis tersedu-sedu, tapi saya yakin akan membuat perasaanmu hangat dan terharu saat membacanya.

Pic Source: milik pribadi
 Opini Lain

"Ceritanya mengalir dengan indah. Membawa pembacanya untuk ikut hanyut dalam cinta Rizal dan Naina. Cerita ini menyajikan tentang bagaimana dua orang yang justru 'berkenalan' setelah menikah, tentang bagaimana proses tumbuh kembangnya perasaan itu, serta tentang bagaimana kuatnya ikatan mereka sekalipun sedang dihadang cobaan. Mbak Nima Mumtaz kini memberikan kita cerita yang menghangatkan hati serta mampu membuat kita tersenyum saat membaca cerita ini."

Jenny Thalia Faurine, penulis novel "Playboy's Tale", "Unplanned Love", dan "Wedding Rush"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar