Halaman

28 Agu 2013

[IRRC2013 #4] Book Review: Restart


Akhirnya saya bisa menyelesaikan Restart hanya dalam waktu 2 hari. Buat saya, itu adalah rekor tercepat mengingat saya melakukannya di weekday, bukan weekend. Jadi, praktis saya hanya skip membaca ketika tidur, mandi, kerja dan nyetir. Sisanya baca. Bahkan di dalam penuh sesaknya CommuterLine jurusan Tanah Abang - Serpong, saya masih sempat-sempatnya membaca. Tapi, saya tidak menyesal. Restart is a must read book for somebody who likes reading modern-romance story.

Buku ini adalah buku pertama Nina Ardianti (@ninaardianti) yang saya baca. Berawal dari blogwalking, sampailah saya di situs si penulis DISINI. Saya justru membaca semua cerpen di situsnya lebih dahulu -yang sepertinya semuanya tentang Ilham Fauzi. Berlanjut membaca review di Goodreads yang amazingly everybody gave high rating for this book. Maka tergeraklah saya membacanya. Restart itu tipe buku yang kalau sudah mulai, ya tidak bisa berhenti sampai halaman terakhir.

Sudah tidak terhitung banyaknya pembaca yang mengalami delusional terhadap Fedrian Arsjad. Musisi yang sedang naik daun, handsome dan well educated adalah sederet pesona yang menjadikannya the most eligible bachelor (Ini ada gak sih musisi/artis Indonesia cowok yang kayak gini? Kok saya cuma tahu Cinta Laura dan Gita Gutawa ya? :p) Tanpa sengaja dia bertemu Syiana yang sukses membuatnya diam karena kata-kata sarkastisnya. Selanjutnya adalah perjalanan kisah cinta mereka yang seperti layangan, tarik-ulur, kadang juga terlepas, untungnya masih bisa ditangkap lagi :p Sebagai pelengkap, Syiana dan Fedrian dikelilingi tokoh-tokoh lain yang IMHO semuanya sarkastis (membuat saya berpikir, apakah pergaulan saya terlalu biasa saja sampai tidak sadar bahwa Jakarta dipenuhi orang-orang penuh drama? :D).

Overall, I love Restart. Ceritanya mengalir. Karakter tokohnya dikembangkan dengan baik, plus banyak intermezzo tokoh-tokoh lain disana, membuatnya makin menarik. Konfliknya juga oke. Hanya masalah debat sarkastis hampir di semua tokoh yang buat saya agak berlebihan. Atau mungkin itu yang terjadi di lingkungan banker biru-kuning? Haha..kayaknya sih nggak juga ya karena beberapa teman saya disana justru kalem, feminin. Jadi, saya akan menganggapnya sebagai itulah ciri khas Nina. Lebay dan sarkastis itulah yang membedakan buku Nina dengan buku-buku Ika Natassa yang insightful atau Aliazalea yang lebih kalem.

Hal lain yang saya tangkap, this book is framing Jakarta lifestyle. Starbucks. SCBD. Senayan City. Harrier. Grand Indonesia. Oh yeah, gak yakin sih kalau pembaca di pelosok indonesia sana bisa paham apa itu Kate Spade atau Erdinger :p Bahkan, saya yang harusnya sih gak kuper-kuper banget, masih harus googling untuk tahu apa itu Diane James dan Preston Bailey :p But anyway, saya suka selera musiknya Nina. Pembatas antarbab-nya oke banget. Sukses membuat saya memainkan ulang lagu-lagunya Fastball, Melee, Gabrielle, The Script, Jason Mraz sampai One Republic. Yakin deh anak-anak generasi 2000-an belum tentu tahu Out Of My Head by Fastball itu lagunya yang mana :p

Oke, sekarang bagian protes-protesnya. Mari kita buat pointer saja :
  • Saya menghitung lho berapa kali Nina menulis, 'membetulkan bag strap yang turun' atau 'drop dead gorgeous', dan itu lebih dari 3x. Mungkin saya harusnya bisa membawa pulang payung cantik karena terlalu seringnya penggambaran itu :p
  • Terlalu banyak adegan kebetulan. Mulai dari Syiana bertemu Yudha, lalu Syiana bertemu Fedrian. That was too much in real life, isn't it? Teman saya di SCBD bertebaran, tetapi juga tidak sebegitu seringnya ketemu secara tidak sengaja di Grand Lucky atau PP.
  • Saya bertanya-tanya (atau mungkin saya yang missed, i need to check it again), ketika Syiana membuat janji temu dengan Yudha kok bisa-bisanya Fedrian muncul, sepertinya tidak ada penjelasan sebelumnya bahwa Syiana juga akan bertemu Fedrian disitu. Sekali lagi, ketika Bram makan dengan Syiana, tahu-tahu Fedrian juga bisa muncul disana. Padahal ya, katanya Jakarta macet dimana-mana, kok timing-nya bisa pas?
  • Setuju dengan review DISINI dan DISINI bahwa typo di buku ini luar biasa jumlahnya. Guess what? Saya jadi berencana untuk mengecek ke KBBI, artinya acuh apa sih? Kok kayaknya pemahaman saya jadi terbalik-balik. Lalu, artinya Terjam apa juga? Yang ini lupa sih halaman berapa dan kebetulan tidak bawa bukunya, sorry :p
Udah sih itu aja protesnya, daripada penulisnya ngambek gak mau bikin buku lagi, repot kan?! :D

Terakhir, kalau saya boleh memilih karakter mana yang saya paling ingin tahu untuk dibuatkan ceritanya. Saya request kisah cintanya Bram, kakaknya Syiana. Atau kisah cinta Kemal dan Emma. Kalau kisah cintanya Aulia dan Andari, tidak usahlah ya, ujung-ujungnya nanti kebanyakan drama lagi :D

Next, saya baru mau baca Fly To The Sky :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar